BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 06 Juli 2010

Kunci lagu terbaru UNGU Th 2010

Dilema Cinta

intro: Em A Em A

Em A
Seberapa salahkah diriku
D B
Hingga kau sakiti aku begitu menusukku
G
Inikah caramu membalas

A
Aku yang selalu ada saat kau terluka

Em A
Seberapa hinanya diriku
D B
Hingga kau ludahi semua yang ku beri untukmu
G
Tak ada satu pun perasaan
A D A
yang mampu membuatku begitu terluka

D F#m Bm
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
G A
Terlambat bagiku pergi darimu
D F#m Bm
Bagiku terlalu indah perasaan itu
G A
Tak mudah untukku menjauh darimu

Em A
Telah ku coba segala cara
D
Tuk bahagiakan kamu
B
Merebut hatimu
G A
Namun tak semudah yang ku bayangkan
D A
Bila kau tak inginkan ku tuk di sisimu

F#m Bm
Tak pernah kurasakan sebelumnya
F#m Bm
Menginginkan dirinya hingga ku tak kuasa
Em A
Meyakini hatiku bahwa ku mampu berlalu

D F#m Bm
Namun ku terlanjur mencintai dirimu
G A
Terlambat bagiku pergi darimu
D F#m Bm
Bagiku terlalu indah perasaan itu
G A
Tak mudah untukku menjauh darimu




Ku Ingin Selamaya

G Em
Cinta adalah misteri dalam hidupku
Am D
Yang tak pernah ku tahu akhirnya

G Em
Namun tak seperti cintaku pada dirimu
Am D
Yang harus tergenapi dalam kisah hidupku

[chorus]
G
Kuingin selamanya
Em
Mencintai dirimu
Am
Sampai saat ku akan
D
Menutup mata dan hidupku
G
Kuingin selamanya
Em
Ada di sampingmu
Am
Menyayangi dirimu
D
Sampai waktu kan memanggilku

G Em
Ku berharap abadi dalam hidupku
Am D
Mencintamu bahagia untukku
G Em
Karena kasihku hanya untuk dirimu
Am D
Selamanya kan tetap milikmu

[chorus]
G
Kuingin selamanya
Em
Mencintai dirimu
Am
Sampai saat ku akan
D
Menutup mata dan hidupku
G
Kuingin selamanya
Em
Ada di sampingmu
Am
Menyayangi dirimu
D
Sampai waktu kan memanggilku

Em Bm
Dirimu Sukmaku
C G
Melabuhkan seluruh cintaku
Em Bm
Dihembus nafasku
C Am D
Abadikan seluruh kasih dan sayangku

[outro] G Em C



Beri Aku Waktu

intro: D/F# E A 2x

D/F# E A
Sampai kapankah aku menunggumu
D/F# E A
Membuka hatimu untuk terima cintaku

D/F# E A
Sampai kapankah rasa dihatiku
D/F# E A
Menanti rasamu akan menyambut rasaku

[bridge]
Bm E A
Dan mungkin bila waktu yang bisa mengungkapkan
Bm E A
Berseminya cinta di dalam hatimu

chorus:
D E A
Ijinkan aku mengungkapkan
D E A
Perasaan cinta yang lama tersimpan di hati
D E F#m
Berikan aku kesempatan
D E
Membuktikan tulusnya cintaku

Interlude : D/F# E A 2x

D/F# E A
Kehampaan yang kini kurasakan
D/F# E A
Berada dalam penantian yang panjang untukmu

Bm C#m D
Walau seribu tahun
A
Sabar kumenunggu
Bm C#m F#m
Jawaban untukku

F#m
Na na na na na na 2x

interlude: D E A 2x

Minggu, 04 Juli 2010

avatar ungu





Cinta gila Ungu

Aku gagal dalam mengikuti acara yang di adakan "popmaya",Popmaya mangadakan acara ketemu langsung dengan "ungu" dan di pilih 10 members , tetapi yang membuat aku sedih namaku gag tercantum ke 10 members tersebut ...
tetapi gag pp lah mungkin belum saatnya .... hehehe
kesempatan itu pasti datng lagi ke aku ....
tpi kapan y ...???


"Tanggal 17 febuary 2010"

he ... he ...
Akhirnya kesampaian juga pergi ke puworjo ma temend temend , tadinya Q hampir saja gag jadi pergi dan yang paling penting gag jadi daftar cliquers resmi ... gara gara motor di bawa ma ortu .... trus ku bingung banget nich dah di tunggu ma temend temend di alun alun malahan aku lum datang datang ...
k'anaz terus sms aku dia beri kabar ke aku katanya dia mau berangkat duluan dan aku di suruh nyusul ...
tpi aku gag mau .... ?
karena k'anaz baek ma aku k'anaz nunggu aku sampe datang ...!!
Setelah nyampe di puworjo saya dan temend temend nunggu ketua cliquers puworjo (k'rendy) nunggu di alun alunnya cukup lama sich tapi gag pp sih yang penting dah lega karena mau daftar cliquers resmi ...
setelah itu ketu cliquers puworjo datang ke alun alun ... aku melihat k'rendy kagum banget semuanya serba ungu .. acecoris yang di pakai semua melambangkan ungu ... ngiri bgt aku .....

waktu pendaftaran aku ma temend temend di beri formulir pendaftaran ungu cliquers ....
ternyata pertanyaan pertanyaannya mudah semua .... setelah selesai saya bayar uang yg buat ngganti kaoz ma id_card dengan biaya 95.000 duh seneng bgt nich .....
akhirnya saya dah jadi cliquers resmi ......

tinggal nunggu kaoz ma id_card nya ... jadinya akhir april 2010 ...


BERSAMBUNG

UNGU GOES TO ESPLANADE


Akhir Oktober lalu (31/10), Ungu akhirnya menaklukkan Esplanade – theater on the Bay, di Singapura. Wow…! Ini pengalaman paling berkesan buat Pasha, Enda, Makki, Rowman, dan Oncy. Mereka masih nggak percaya bisa main di gedung megah berbentuk durian yang sering menampilkan seniman-seniman hebat di dunia musik, teater, opera dan lainnya.
Ungu tampil di sana atas undangan Esplanade sendiri di rangkaian acara Malay Festival of Arts yang berlangsung dari 24 Oktober sampai 2 November. Kalau di Jakarta, itu semacam Jakarta Fair gitu. Di gedung ini, mereka main di salah satu venue bergengsinya, Concert Hall.
Di sana, Ungu tampil jam delapan malam waktu setempat. Mereka membawakan lagu-lagu yang sudah akrab di telinga masyarakat Singapura, Malaysia dan sekitarnya. Dari Demi Waktu, Kekasih Gelapku, Tercipta Untukku, sampai Bayang Semu.
Esplanade boleh mampu menampung sekitar 1600an penonton… tapi kayaknya, venue ini kurang besar deh buat menampung teriakan histeris para penggemar Ungu (hehehe… narsis!).
“Selamat malam Singapura!!” begitu Pasha cs memulai aksinya, semua penonton yang duduk tertib langsung berjingkrak-jingkrak. Sayang, karena fasilitas kursi yang begitu rapi berjajar dan karakter masyarakat sana yang memang tertib, kemeriahan ekspresi mereka jadi kurang maksimal. Ups, ini bukan sayang juga sih…. Justru ini soal tertib luar biasa yang mereka miliki. Kita harus belajar dari mereka, Man!

Meet & Greet
Pertunjukan selama satu setengah jam itu nggak cukup memuaskan kerinduan penggemar Ungu. Walaupun mereka sudah menyelesaikan lagu terakhir, tak satupun yang mau beranjak pulang. Nama Pasha, Oncy, Makki, Enda dan Rowman bolak-balik diteriakkan agar muncul lagi di stage.
Hehehe… yang repot adalah kru Ungu. Peraturan di gedung ini, walaupun performer kelar tampil, nggak boleh satupun kru yang naik ke panggung sampai penonton terakhir keluar dari venue. Masalahnya, ada satu penonton yang menunggu penonton lain keluar. Dia males berdesakan, jadi tidur-tiduran aja dulu di kursinya. Jadi terpaksa nunggu dia dibangunin tim security dulu deh, hahaha….
Nah, untuk memenuhi permintaan seluruh penggemar, Ungu pun dengan baik hati menggelar acara Meet and Greet di depan pintu masuk Concert Hall. Selama 45 menit, penonton konser boleh mendapatkan tandatangan dan foto bareng band kesayangan mereka ini. Wah, ada yang ngasih Oncy hadiah buket permen loooh….

Sold Out
FYI, Ungu bangga banget begitu tiba di negeri ini, Rabu, 29 Oktober. Baru saja menginjakkan kaki, langsung dapat kabar kalau tiket konser mereka tuh sold out.
“Gue langsung ngubah status YM gue jadi Sold Out,” kata Pasha.
“Nggak nyangka ya. Tahun lalu, Ungu main juga di Singapura. Nggak ada acara meet and greet jadi kami nggak tahu, respon masyarakat sini tuh gimana. Begitu kemarin main di sini, ya ampun! Mereka penonton yang luar biasa. Seru!” kata Oncy.
“Gue sempet ngerasain pressure waktu gladi resik. Wah, ini Esplanade, musisi-musisi kebanggaan gue pernah tampil di sini. Rasanya, kepala gue… dada gue… gedeeee… banget!” kata Enda masih merasa kagum.
“Ini hebat. Bayangin, berdasarkan bingkai-bingkai yang gue lihat di backstage Concert Hall, belum ada musisi Indonesia yang terpajang di sini. Hehe… gini-gini, Ungu pernah main di Espalanade dong!” tambah Pasha. Hmm… gini-gini itu apa Sha?

HOBI BARU MAKKI


Selama ini yang mungkin kamu tahu Makki hobinya baca buku atau mengendarai motor besarnya. Ternyata ayah dari Naldia ini punya hobi baru.

Baru-baru ini, saat ditemui di lokasi syuting single Hampa Hatiku, Makki mengaku kalau ia lagi senang menulis dan fotografi. Kedua hobinya itu dia salurkan melalui Majalah Rolling Stone Indonesia sementara hasil foto-fotonya disimpan saja sebagai dokumentasi di rumahnya. Jadi, sekarang kemanapun Ungu pergi, selalu saja ada kesenangan baru bagi Makki. Sebisa mungkin ia pasti menyempatkan diri untuk mengabadikan tempat-tempat yang ia datangi. (US)

PRESKON KONSER UNGU DILEMA CINTA

Semenjak sang vokalis, Pasha, tersandung masalah hukum berkaitan dengan rumah tangganya, eksistensi Ungu sempat diragukan bakal heboh lagi seperti dulu. Tapi semua ditampik oleh semua personelnya. Buktinya, konser mereka bertajuk Dilema Cinta yang bertempat di halaman parkir RCTI sukses besar. Konser yang dihadiri ratusan Cliquers (fans Ungu) dari berbagai sudut kota Jakarta dan sekitarnya ini disiarkan secara langsung. Konser tersebut juga diramaikan Mey Chan, Sherina, dan T2.

"Yang membuat kita tetep eksis sebenarnya bukan hanya kami, Ungu dari segi proses kreatif, manajemen dari segi bisnis, dan Cliquers atas support dan dukungannya, dan juga semua masyarakat yang selama ini mendukung kami, terlepas dari karya-karya kita yang tetap stay," kata Pasha ditemui di lokasi konser, Kamis (15/10).

"Ya, itu tadi seperti yang telah dikatakan, bahwa eksistensi Ungu tidak hanya dari satu faktor saja, ada manajemen, Cliquers, dan Ungu sendiri dari segi proses kreatifnya. Jadi dinilai dari situ saja tidak dari yang lain, kalau musik kita sudah tidak didengar orang, masalah kita apa pun juga tidak ngaruh," sahut Makki menambah penjelasan Pasha.

Pasha sendiri mengakui jika ia sama sekali tidak punya pengalaman pribadi dalam hits andalan mereka, Dilema Cinta. Ia merasa selalu pasti dalam menjalani kehidupannya, baik urusan cinta atau pekerjaan. Untuk itulah, bersama para personel lainnya ia berusaha total tampil di konser kali ini.

"Namanya juga launching kami pastinya ingin membuat sesuatu yang berbeda. Dalam konser ini tidak hanya gimana penonton melihat Ungu konser secara live tapi ada visualnya dan lain-lain tetapi ada sesuatu yang di-create untuk membuat single Dilema Cinta ini menjadi spesial. Tapi buat kami kalau bicara single hit, semua single hit kami spesial," terangnya.

Selain itu, Ungu juga memberikan persembahan unik dari sisi musik mereka. Terlihat dalam konser tersebut semua personel berganti posisi dalam satu lagu yang dibawakan. Pasha asyik menggebuk drum, Onci berubah vokalis, Makki dan Rowman di gitar, dan Enda sebagai pembetot bass. Disinggung tentang itu, band yang berdiri sejak 1996 ini mengaku tidak ada yang sulit.

"Kalau latihan pasti, tapi ini buat seru-seruan saja dan tidak terlalu sulit karena semua sudah hafal, dan kebetulan di konser ini kita ditawari untuk itu, kenapa tidak?" ujar Pasha.

"Kan selama ini gue duduk terus, ini kesempatan gue untuk jingkrak-jingkrak," imbuh Rowman yang diiringi senyuman dari semua personel.

Abang enda vs k'Oncy


Abang Enda vs k'Oncy



Nich gitaris terbaek yg ada di negara kita yaitu INDONESIA .....

Galerry wakthu aa'pasha mendapatkhan pengharga'an AMI AWARDS 2010


SElamat buat AA'pasha dah dapet penghargga'an AMI AWARDS 2O10






Bagi orang yg dah liat blog ini tolong komentarnya y !!!!!!
klo bisa komentar yg bagus ......
ok ok ok !!!!

Kamis, 01 Juli 2010

PANGGUNG ROLLER COASTER UNGU

Ini cerita sebuah band tanah air yang bertahan dari ragam badai yang bertubi mengantam mereka. Bermodalkan satu single untuk sebuah sinetron remaja band ini mulai dikenal. Tanpa merubah konsep musiknya band ini lantas merubah imej fashion menjadi gothic di album kedua. Hasilnya? Sebuah majalah remaja menulis mereka sebagai band paling “cupu” dan layak bubar.

Perjuangan mereka kembali tersandung saat lagu yang mereka ciptakan untuk sebuah film remaja batal rilis karena filmnya dilarang beredar oleh Badan Sensor Film. Tapi saat merilis album ketiga yang menjadi penentuan, nasib band ini berubah! Bermodalkan lagu-lagu balada pop mendayu dengan praduser Krisna J.Sadrach yang juga vokalis dan bassis band metal Suckerhead, nama mereka naik ke permukaan. Apalagi saat lebaran kemarin sebuah mini album religi mereka rilis. Lagu-lagu mereka menjadi hits, Ringback Tone laris manis, jadwal panggung penuh terisi sampai pertengahan tahun 2007. Tetapi sebuah tragedi tiba-tiba menimpa, saat tampil di Pekalongan,10 nyawa penonton melayang saat berebutan keluar dari stadion setelah menyaksikan mereka! Inilah panggung roller coaster sebuah band sendu bernama Ungu.

Stadion Harapan Bangsa, Aceh yang berlokasi sekitar 20 menit keluar luar pusat kota Banda Aceh sore itu penuh sesak oleh lautan manusia yang ingin menyaksikan idola mereka yang bernama Ungu. Ungu bagi masyarakat Aceh yang didominasi kaum muslim tentu menjadi idola yang sangat khusus. Dengan lagu-lagu rohani Ungu dari album SurgaMu nama Ungu berhasil menancap kuat di masyarakat Aceh dan bagi kuping orang Indonesia. Saat “panutan” lain sibuk berpoligami dan yang yang satu lagi terlalu “model” untuk menjadi idola dalam konteks rohani. Ragam busana penonton tampak terlihat. Dari yang bersandal jepit, memakai kopiah, atau berdandan tidak kalah dengan para personel Ungu sendiri. Pemandangan lain muncul dari banyaknya penonton perempuan yang mengenakan jilbab atau kerudung. Tiket yang murah membuat lapangan yang disebelah kanannya bertenger bangunan raksasa mirip doom dengan atap banyak terkelupas itu penuh sesak oleh lautan manusia. Diantara ketinggian bangunan tersebut ratusan orang duduk dan mengarahkan pandangan mereka ke panggung untuk menyaksikan penampilan Ungu. Mereka ingin ikut menonton idola mereka juga, tetapi secara gratis. Panitia membiarkan penonton tanpa tiket tersebut mengintip dari luar panggung.

Penonton di depan panggung seperti tradisi pertunjukan di Aceh dipisahkan untuk kaum laki-laki dan perempuan. Daerah Aceh memang ketat kalau menyangkut ajaran yang bersumberkan pada agama. Hukum dalam Islam menyebutkan laki-laki dan perempuan yang bukan mukhrim (memiliki ikatan perkawinan atau keluarga) dilarang untuk campur dalam satu ruang. Kali ini hukum tersebut diberlakukan untuk puluhan ribu penonton yang menyemut di lapangan Stadion Harapan Bangsa, Aceh. Awalnya cukup efektif pemisahan ini. Tapi saat konser dimulai kaum laki-laki mulai menyebar dan nekat masuk ke area penonton perempuan. Yang perempuan seperti tidak peduli mereka juga mulai memasuki area laki-laki. Manusiawi.

Saat itu di belakang panggung lima personel Ungu sedang menyiapkan diri. Dengan kostum khas berupa produk clothing dari distro yang selalu mereka kenakan Ungu sudah siap melayangkan lagu-lagu hits mereka di Aceh. Ini kota kedua Rolling Stone mengikuti mereka. Sehari sebelumnya Ungu konser di Medan. Tampak vokalis Sigit Purnomo Syamsuddin Said (Pasha), bassis Makki Omar Parikesit (Makki), gitaris Arlonsy Miraldi (Oncy) dan Franco Medjaya Kusumah (Enda), serta drummer M. Nurohman (Rowman) mulai membuat lingkaran kecil untuk berdoa dan persiapan terakhir bersama sound enginer Imran Sati dan additional player Gatot. Ritual yang selalu mereka laksanakan katannya. Masih sempat beberapa wartawan lokal mengajak foto bersama personel Ungu. Tak ketinggalan beberapa anggota keamanan ikut meet & greet dadakan di backstage. Ungu melayani dengan ramah dan sabar. Senyum selalu mereka pamerkan.

Saatnya tiba. Satu persatu mereka naik ke atas panggung yang berdiri kokoh. Mereka tidak lantas menuju posisi masing-masing, Sambil menunggu waktu MC memanggil Ungu, diantara mereka duduk diantara tumpukan sound system diatas panggung. Tampak Pasha duduk dengan muka sedikit tegang. “Masih suka nervous kalau manggung?” Tanya Rolling Stone yang duduk persis di sebelah Pasha diatas panggung dibalik tumpukan sound system. “Ehm…enggak juga, tergantung kotanya sih!” Lalu Pasha tampak menyalakan telepon untuk menghubungi seseorang. Di layar handphone miliknya tertera 2 misscall. Wallpaper hadphone Pasha memuat foto dirinya beserta istri dan dua anaknya. Pasha rupanya menghubungi nomor yang meninggalkan tanda miscall di handphone miliknya. Suaranya perlahan saat menelpon. Di depan Pasha, berdiri sang pendiri Ungu, Makki yang bersiap-siap dengan bass warna coklat yang dipegangnya erat. Tampak dibagian belakang bass milik Makki tergantung sepatu anak kecil warna putih bercampur merah. “Ini sepatu anak gue,” jawab bassis yang pernah membuka konser John Mallencamp di Amerika ini saat ditanya sepatu siapa itu.

Saat MC setempat memanggil nama Ungu semua personel langsung menuju posisi masing-masing. Asap pekat dari gun smoke mengiringi kedatangan mereka di panggung. Oncy berada di sayap kiri panggung. Enda di sayap kanan panggung. Bersahutan penonton wanita meneriakan nama Oncy dan Enda. Tidak hanya Pasha sumber magnet pesona di Ungu, dua gitaris ini juga kerap menuai teriakan histeris dari fans. Makki tampak berdiri tenang di depan drum set milik Rowman yang juga siap beradu insting dengan Makki untuk menciptakan landasan utama musik Ungu di konser ini. Pasha masih duduk terduduk di belakang.

Semenit kemudian intro lagu “SurgaMu” terdengar. Ungu rupanya memilih lagu lembut untuk mengawali penampilan mereka di bumi yang mayoritasnya berpenduduk muslim ini. Sebuah strategi yang jitu. Terbukti Pasha yang mulai menyanyi di backstage dan melangkah pelan menuju depan panggung tak perlu bersusah payah menyuaraan lirik lagu penuh doa pada Tuhan ini. Sekitar 20.000 penonton tanpa di komando memberikan choir mereka. Lagu yang sampai saat ini masih laris manis dan bercokol di chart Ringback Tone ini membuat lautan penonton larut dalam paduan suara massal yang menggetarkan. Merinding menyaksikan lagu yang lebih mendekati doa itu menjadi doa massal yang dipimpin “Ustad” Pasha lewat doa musikalnya. Lagu “Tak Perlu” yang menjadi lagu kedua sukses menjadi komposisi estafet untuk mengiring choir massal sore itu. Penonton mulai mengeliat. Bumi bergetar. Semua melompat. Beberapa penonton wanita mulai berjatuhan. Rata-rata susah nafas karena berdempetan. Tetapi mobil ambulance dan petugas medis segera memberi pertolongan.

Tiba-tiba saat lagu ketiga “Berjanjilah” dibawakan dan mendekati akhir, dari sebelah kanan depan tepat di depan Pasha tampak seorang remaja berkulit gelap dan berambut lurus mengacungkan jari tengah kearah Pasha. Simbol fuck you. Sebuah penanda ekstrim yang dipamerkan di depan Pasha membuat vokalis kelahiran Donggala ini meradang. Emosinya meledak. “Kalau berani nanti kita selesaikan secara jantan di belakang panggung,” kata Pasha meladeni sambil menunjuk ke remaja yang mengacungkan jari tengahnya itu padanya. Suaranya tidak meninggi, tapi tegas. Pihak security lantas mengamankan remaja tersebut ke belakang panggung.

Seperti tak terjadi apa-apa, Pasha kembali memimpin pasukan Ungu untuk menghipnotis massa di depan panggung. “Mau cinta? Ok, Enda beri mereka cinta,” kata Pasha yang langsung disambut bunyi intro gitar Enda melantunkan “Beri Aku Cinta”. Berikutnya lewat lagu-lagu andalan mereka seperti “Aku Bukan Pilihan”, “Andai Ku Tahu”, dan “Tercipta Untukku” mengalir bergantian. Entah karena tergangu dengan insiden fuck you atau karena sebab lain penampilan Pasha tampak kurang maksimal. Sehari sebelumnya di Medan padahal Ungu tampil memukau. Konser Ungu sore itu ditutup oleh anthem panggung kebesaran mereka yang selalu menjadi komposisi paling akhir, “Bayang Semu”. Lagu yang juga menjadi salam perkenalan Ungu di musik Indonesia dan membuat mereka tur keliling Indonesia lebih dari 100 kota. Sebuah pertunjukan yang memukau dan sukses.

Pasha setelah menuntaskan lagu “Bayang Semu” berlari ke belakang panggung meninggalkan empat rekannya yang lain. Seorang security mengiringi langkah Pasha sambil berlari. Security tersebut memberitahu Pasha lokasi anak yang mengacungkan jari tengah kepadanya itu. Rupanya remaja tersebut sudah diamankan di bawah panggung ditemani beberapa anggota keamanan. Tampak sesekali terdengar suara, “Temuin dulu Pasha sama anak tadi”. Entah siapa yang mengeluarkan kalimat dan ide tersebut. Kejadiannya begitu cepat. Tanpa membayangkan yang akan terjadi begitu Pasha bertemu anak itu amarah Pasha muncul kembali, tanpa bicara sepatah katapun Pasha langsung melayangkan sebuah pukulan dan mengenai muka anak tersebut. Tampak kata-kata terucap dari mulut Pasha. Pasha membayar “lunas” simbol fuck you yang diarahkan padanya. Si anak yang juga tampak kaget meminta maaf pada Pasha. Bahkan gestur badannya yang membungkuk membuat dirinya seolah menyembah dan mengaku salah pada Pasha. Semua panik. Puluhan orang yang berada di belakang panggung kaget. Aparat keamanan dengan sigap mengamankan situasi. “Bawa Ungu keluar dari sini segera” kata beberapa suara saling bersahutan. Ngeri sesuatu akan terjadi. Personel Ungu lain segera masuk ke mobil yang sudah disiapkan. Rombongan Ungu berhasil di evakuai dengan tiga mobil dari kerumunan massa yang mulai merubung ke belakang panggung untuk menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Si anak yang dipukul tampak diamankan petugas. Massa mulai merubung ingin mengetahui apa yang terjadi. Berita menyebar cepat. Beruntung semua bisa dikendalikan oleh pihak panitia dan petugas yang sigap mengantisipasi keadaan.

Rolling Stone yang tepat berada di belakang rombongan mobil yang membawa Ungu menuju hotel tempat mereka menginap mencoba menghubungi Yudith, road manajer Ungu untuk meminta waktu untuk bisa melakukan interview dengan Pasha. Sebelumnya Yudith memang sempat menjanjikan memberikan waktu interview dengan Pasha setelah Ungu menuntaskan konser di Aceh. Tetapi melihat kondisi terjadi insiden entah akan dipenuhi tidak janji yang sudah diberikan. Jawaban yang didapat sungguh diluar dugaan. “Kita istirahat dan mandi dulu sebentar ya, nanti aku hubungi lagi kalau Pasha sudah siap,” tertera pesan lewat layanan SMS. Rupanya insiden diatas tidak lantas membuat sesi interview batal.

Saat Rolling Stone masuk ke kamar Pasha tampak vokalis kharismatik ini cuma mengenakan celana dalam warna abu-abu muda. “Hai, apa kabar. Sebentar ya gue ganti baju dulu. Santai, masuk saja dulu. Wah kalau tidak salah gue terakhir ketemu lu pas di Musica ya? Pas gue lagi beresin album kompilasi Titiek Puspa,” sapanya ramah. Kami terakhir bertemu memang sekitar 2 tahun lalu saat Pasha mengisi suara untuk lagu “Marilah Kemari” yang disuarakan oleh banyak vokalis. Sambil tiduran dan menyelimuti badannya dengan selimut hotel yang tebal Pasha mulai bicara. “Konser yang seru. Tapi tadi sempat ada insiden ya. Marah?” tanya Rolling Stone. “Iya, tadi gue marah,” katanya jujur. Suaranya pelan. Seperti ada penyesalan terkandung di kata-kata terucap dari mulutnya. Menurut vokalis yang sudah dikaruniai dua anak ini dia marah karena dirinya datang ke Aceh untuk menghibur. Bukan untuk mencari musuh. Saat ada yang “menantang” dirinya, harga dirinya seolah bergejolak.

“Kita datang jauh-jauh berharap disini akan disambut baik. Dan mereka menyembut baik. Tapi ada nilai setitik. Ini yang mengacaukan semuanya. Dan gue kan frontline. Gue orang depan. Jadi kalau ada yang mengganggu kayak gitu… Buat gue kalau kalau cuma sekedar mengganggu mereka berantem itu hal yang wajar. Tapi kalau sudah secara personal ngacungin jari tengah ke gue. Itu sudah personal. Bukan antara penonton dan Ungu. Berarti lu ada masalah dengan gue. Ya ayo kita selesaikan secara personal. Ok, gue bukan orang bule tapi mengacungkan jari tengah itu kan hal yang nggak bagus. Gue nggak tahu sebenarnya artinya apa. Tapi seluruh dunia tahu itu artinya tidak sopan,” kata Pasha emosional. Menurut Pasha apa yang sudah dilakukan orang tersebut sudah sangat keterlaluan. Terlalu sengaja dan sangat frontal. “Semua Cuma satu orang itu, jadinya gue jadi langsung nggak mood. Ada yang ngganjel. Ibaratnya seperti pas istri gue lagi masak tiba-tiba dia gue tampar. Dia lagi semangat bikin masakan buat gue. Pasti kaget. Itu yang terjadi saat itu,” kata Pasha memberikan gambaran akan situasi yang dia hadapi. Pasha juga manusia biasa, bisa marah seperti manusia normal. Wajar. Menurutnya kejadian di backstage selepas tampil di Aceh itu yang pertama baginya.

Pasha sempat hendak dikeluarkan dari Ungu. Sebelum merilis album perdana Laguku band ini terdiri dari Pasha (vokal), Makki (bass), Gatot (keyboard), Eky (gitar), serta Pasha (drum). Posisi Enda saat itu masih sebagai additional gitaris. Mereka sempat tampil dalam kompilasi Klik! bersama Lakuna, Borneo, Piknik dan Energy rilisan Warner Music Indonesia. Saat hendak rilis di kompilasi Klik! lewat lagu “Hasrat” dan “Bunga” nama Ungu menghadapi masalah dengan band lulusan festival rock milik Log Zhelebour yang juga bernama Ungu (kemudian band milik Log Zhelebour ini berubah menjadi U9). Setelah dibantu Chico Hendarto yang saat itu bekerja di Warner Music Indonesia nama Ungu akhirnya dipatenkan menjadi merek dagang band yang didirikan Makki dengan pihak Bar Management, badan usaha manajemen band yang terdiri dari Nungky, Wawan, serta Ragil. Nungky dan istrinya yang bernama Icha belakangan pada akhirnya yang kerap bergerilya mempromosikan ke media untuk “menjual” Ungu.

Adalah Anang Hermansyah yang memiliki studio Hijau yang memberikan fasilitas Ungu untuk merekam lagu-lagu mereka yang kemudian tertuang di album perdana, Laguku. “Saat itu memang cuma Anang dan Hijau yang tertarik dengan lagu-lagu Ungu. Saat proses rekaman Anang waktu itu sempat ngasih masukan soal pemain drum lama Ungu yang kurang kawin dengan Makki. Akhirnya setelah dibicarakan dengan yang lain masuklah nama Rowman menggantikan pemain drum lama,” kata Nungky yang saat ini telah menjadi lawyer di biro hukum Hotman Paris & Partners. Setelah demo album Laguku selesai Anang pula yang mengenalkan Bar Management dan Ungu pada Pak Handi, bos Hemaswara yang juga suami dari Indrawati Widjaya alias Ibu Acin, bos Musica Studio’s. Pak Handi saat itu tertarik dengan materi album Ungu dan memberikan demo Ungu pada A&R Hemaswara saat itu, Eel Ritongo yang mantan pemain drum Ada Band. Saat Ungu hendak sign, Eky melontarkan wacana bahwa vokal Pasha kurang layak dengan lagu-lagu Ungu. Tapi pendapat Eky, adik dari Ronald (Gigi, dr.pm, dan Evo) ditolah mentah-mentah oleh yang kain.

Karena semua personel selain dirinya tidak sepaham Eky lantas memilih keluar. Belakangan Eky membuat sebuah band bernama Vena. Gatot juga karena suatu hal memilih keluar dan sibuk dalam kegiatan wayang orang yang merupkan tradisi dari keluarganya. Namun belakangan Gatot kerap menjadi additional untuk studio dan live untuk Ungu. Jadilah saat merilis album Laguku Ungu terdiri dari empat orang saja. Single “Bayang Semu” berhasil mengukir prestasi saat menjadi theme song sinetron ABG di RCTI. Nama Ungu mulai dikenal luas. Panggung Ungu mulai ramai. Pihak manajemen waktu itu (Bar Productions) mengusulkan untuk menambah personel. Terpikirkan beberapa nama, tapi yang masuk dalam pasukan di Ungu adalah Oncy yang sebelumnya sempat dikenal sebagai gitaris band remaja enerjik, Funky Kopral. Dengan lima personel band ini mulai dikenal. Tapi belum dikenal secara mainstream. Saat itu belum ada Ringback Tone dan layanan digital lain. Pemasukan untuk band hanya dari penjualan CD dan kaset serta panggung pertunjukan.

Sebelum mengerjakan album kedua, Tempat Terindah mereka duduk bersama memikirkan bagaimana jika mereka bisa mencuri perhatian lewat album keduanya. Soal fashion adalah yang paling pertama terlintas. Adalah Makki yang kerap bermain dengan Ody dari band Syc Minded yang kabarnya mencetuskan ide untuk memakai kostum serba gothic di album kedua mereka ini. Ody dikenal kerap memakai kostum gothic. Rupanya Makki tertarik dengan kostum gothic seperti yang biasa dikenakan Ody (Sampai saat ini Ody masih suka berdandan gothic, dan menjadi vokalis Getah). Walau pengaruh itu menurut Ody bukan karena Ungu melihat ke arah gaya berbusana Syc Minded. “Lebih tepatnya mungkin melihat ke Otong Koil mereka,” kata Ody yang ternyata sempat main musik di Amerika bersama Makki. Rupanya ide gothic itu disambut hangat oleh yang lain. Terutama Enda yang pertama tertarik membeli sepatu new rock yang berat, mahal, dan berkesan gothic itu. Logo Ungu yang awalnya “bertanduk” satu di album ini berubah “bertanduk” dua. “Itu untuk menjadi penanda saja bahwa kami sudah menginjak album kedua, makanya tanduknya ada dua di album kedua,” jelas Makki.

Tetapi penjelasan lain soal tanduk tersebut muncul dari Nungky. Menurutnya saat melakukan foto untuk dipakai sebagai kover album, Ungu tampil gothic dengan baju serba hitam. Awalnya kover album mereka bergambar perempuan seksi yang ditampilkan menerawang. Untuk menunjang elemen fashion gothic seorang teman mereka bernama John Sebastian mengusulkan agar logo Ungu diberi tanduk. Jadilah seperti kepala bertanduk. Devil horn. Dedidude adalah orang yang akhirnya membuat desain logo Ungu yang bertaduk itu yang sebenarnya berasal dari huruf G yang ada di album perdana Ungu. Adalah Upie, bekas vokalis de Brur yang pertama membuat logo Ungu.

Urusan logo selesai. Kover album yang awalnya bergambar cewek seksi ditolak label. Pihak label takut album mereka nanti bermasalah jika memakai kover tersebut. Untuk mengusung dan menyamakan persepsi gothic dari kostum yang dipakai Ungu, maka sepakat diputuskan kover album kedua mereka akhirnya berupa kaki Enda yang memakai sepatu model new rock. “Semuanya cepat dirubah. Aku mengerjakan revisi cuma dalam waktu singkat. Karena sudah deadline banget,” kata Dedidude, orang yang juga membuat kover di album kedua Ungu.

Propaganda untuk menarik perhatian tidak hanya dilakukan dari segi fashion dan tampilan kover. Saat pembuatan video klip “Karena Dia Kamu” Ungu mencoba menarik perhatian pula dengan memanfaatkan trailer raksasa sebagai panggung untuk mereka membuat video klip. Ungu sempat membuat macet kawasan Thamrin, Sudirman, sampai Blok M. “Ide, yang intinya ingin mencari perhatian bagi album kedua mereka,” kata Panji, orang dibalik kreatif video Ungu yang memacetkan jalan itu. Kostum yang serba gelap dan klip yang cukup spektakuler membuat pamor Ungu mulai dilirik. Tujuan tercapai. Tapi yang terjadi adalah mereka masih merasa stuck dan kurang total berada dalam industri musik yang ada. Saat itu band seperti Padi, Cokelat, Sheila on 7 masih berjaya. Ungu masuk menjadi band kelas dua diantara mereka. Akhirnya mereka ingin kembali berubah. Berubah dalam fashion, dan bukan konsep musik. “Ternyata memakai baju gothic itu mahal saat laundry, belum lagi panas. Kebayang kalau tur panjang,” ujar Enda tentang keputusan Ungu untuk kembali ke gaya mereka yang casual. Saat itu mereka sepakat untuk memakai baju-baju dari distro yang memang sedang menjadi trend kala itu.

Perubahan yang terjadi juga menyangkut manajemen. Sebelumnya Ungu berada dibawah manajemen Bar Production yang juga bertindak sebagai produser di album pertama dan kedua Ungu. Nungky dari Bar Productions memberikan jawaban akan proses keluarnya Ungu tersebut. “Alasannya ada dua hal. Pertama katanya masalah finansial. Kedua katanya kami waktu itu sudah tidak fokus lagi mengurusi Ungu. Karena kami juga memiliki band Taboo dan yang lain.” Taboo adalah band bergaya Muse yang memiliki vokalis bernama Arie Untung yang sebelumnya dikenal sebagai VJ di MTV. “Tapi sejujurnya aku dan Makki itu sebenarnya klop banget. Dia sangat mengerti akan dunia finance karena dasarnya selain anak band dia adalah akunting juga. Dan aku mengerti bagaimana mengemas promosi sebuah band. Ya, mungkin memang sudah digariskan aku harus kembali ke jalur lawyer ya dan tidak mengurusi Ungu lagi. Tapi jujur, aku bangga dengan apa yang sudah merka raih saat ini. Mereka layak menerimanya,” kata Nungky dengan suara bergetar penuh haru. Sebuah pernyataan jujur dari orang yang pernah mendukung karir Ungu. Menurut Makki dan Enda proses keluarnya mereka dari Bar Productions karena sudah tidak satu visi lagi dengan mereka. Visi yang dicari Makki dan Enda ternyata ada pada Trinity Optima Productions. Trinity menjadi manajemen baru bagi Ungu. Awalnya Trinity yang berdiri tahun 2003 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang marketing communication dan promotion sebelum kemudian berkembang menjadi perusahaan rekaman seperti sekarang.

Saat Ungu kembali “normal” ke fashion lama mereka giliran sebuah tawaran muncul untuk mengisi lagu di sebuah film remaja. Sebuah film yang berjudul Buruan Cium Gue. Nasib kurang beruntung kembali menerjang mereka, film yang sempat beredar di pasaran itu akhirnya ditarik kembali karena dianggap tidak layak. Terlalu vulgar karena memamerkan konsepsi ciuman yang teramat vulgar. Akibatnya album juga ikut kena imbasnya. Gagal rilis di pasaran. Waktu itu lagu dari Ungu sebuah komposisi andalan berjudul “Ciuman Pertama” karya perdana Oncy di band yang baru dimasukinya itu. Juga ada lagu lain seperti “Muacch” dan tiga lagu lainnya, “Mengertilah”, “Dunia Menangis” dan “Bayang Semu” yang diambil dari album mereka sebelumnya.

Titik balik itu dialami Ungu saat hendak merilis album Melayang. Semua dilakukan dengan pemikiran mereka harus mempercayakan dan mulai mengajak orang lain selain mereka sendiri untuk mengerjakan album ketiga. Terpilihlah nama Krisna J. Sadrcah yang kebetulan saat itu statusnya memang pegawai di Hemaswara sebelum berubah nama menjadi Trinity. “Jujur kalau album Melayang itu kita tetap tidak berhasil kita mungkin akan bubar. Habis kami sudah sekian tahun masih semua biasa saja. Soundtrack ditolak. Album di Tribute Titiek Puspa kami juga nggak dibuatkan video klip. Juga yang Senyawa- Chrisye itu awalnya kami nggak dibuatkan klip. Kami merasa makin nggak pede. Sampai lagu Demi Waktu meledak dan di diterima kami sempat nggak percaya. Cuma memang kami mempersiapkan khusus untuk mengemas album ini. Yaitu dengan mengajak orang lain untuk terlibat. Salah satunya dengan Krisna J.Sadrach. Orang metal tapi bisa kawin dan menghasilkan lagu seperti “Demi Waktu” Itu luar biasa,” kata Pasha.

Dimuat di Majalah Rolling Stone. No.24/2007





Alumni MTs N 1 Kebumen

B.B.F

Senin, 28 Juni 2010

Peduli Pendidikan, 14 Musisi Nyanyikan 'Rindu Bersatu'

Sebanyak 14 musisi dari empat label, Sony, Musica, Trinity, dan Warner bergabung menyanyikan lagu berjudul Rindu Bersatu dengan tema Indonesia Bersatu. Sepuluh persen dari penjualan RBT tersebut akan disumbangkan melalui Putra Sampoerna Foundation untuk pendidikan bagi anak Indonesia.

Ide ini sendiri diprakarsai oleh Indonesia Unite. Sementara musisi yang turut berpartisipasi adalah ST12, Nidji, d Masiv, Alexa, Vierra, Gita Gutawa, Sherina, The Changcuters, Kotak, Kangen Band, Rio Febrian, Geisha, Azhura, dan Ungu.

"Ini bangga banget, ide bikin lagu ini adalah satu kerinduan bahwa Indonesia sangat indah waktu aku masih kecil dan Indonesia damai banget," kata Charlie ST12 yang menciptakan lagu Rindu Bersatu saat ditemui di Hotel Nikko, Jakpus, Rabu (21/04).

Ide untuk menciptakan lagu itu sendiri saat Charlie melihat keadaan Indonesia yang seringkali terjadi keributan.

"Prosesnya setelah aku melihat ada kerancuan di Indonesia semakin semrawut dengan peperangan antar kepentingan-kepentingan yang membuat hancur. Banyak demo segala macam. Aku prihatin dan aku sadar kita punya cinta. Kita punya rindu untuk menyatukan yang lagi semrawut ini. Percuma kalau kita terus bertengkar cuma bikin semakin terpuruk. Intinya lebih ke penyadaran diri saja dalam lagu itu," ungkap Charlie.

Ditanya soal proses pembuatan lagu tersebut, Charlie mengaku tak terlalu lama. Malah, pembuatan video klipnya yang memakan waktu.

"Prosesnya nggak lama, alhamdulilah sebentar. Cuma sampai ke proses pembuatan video klip saja yang agak susah karena di sini banyak teman-teman yang lain yang kadang susah nyesuaiin jadwalnya," pungkasnya.

Sabtu, 26 Juni 2010

Kamis, 17 Juni 2010

How Rock Are You?


Wawancara radio untuk mempromosikan album religi Maha Besar juga dilakukan dengan radio Gen FM, di FX Musik Jakarta.

Gen FM selalu dapat membuat suasana menjadi lebih ceria, kali ini Oncy yang mendapat giliran tantangan. Dua penyiar radio tersebut membuat permainan “Seberapa rockkah Oncy”? Dan Oncy terbukti paling rock di antara personil Ungu yang lain karena ia mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Wow!

Wawancara berlangsung cukup heboh karena banyak Cliquers yang datang dan bisa berinteraksi langsung dengan Ungu secara langsung dari dekat. Ungu juga menyanyikan lagu-lagu terbarunya.

Sebelum melakukan wawancara dengan Gen FM, Ungu baru saja menyelesaikan pemotretan untuk beberapa media cetak yaitu Hai, Gaul dan Aneka di Hotel Century. Tunggu saja penampilan Ungu di media cetak tersebut!

UNGU BUTUH IDE KAMU UNTUK KLIP HAMPA HATIKU


Kalian pasti udah denger dong single terbaru dari UNGU –HAMPA HATIKU- feat. Iis Dahlia dan Munkee 7 Kurcaci. Dalam waktu dekat, UNGU akan membuat video klip nya. Kali ini UNGU akan memberikan kesempatan kepada cliquers untuk membantu ide video klip mereka yang terbaru ini.

Caranya gampang banget, kamu hanya perlu menuliskan ide video klip tersebut di bagian testimonial (akan diaktifkan terlebih dahulu oleh admin). Ide-ide yang menarik akan dijadikan salah satu scene di klip ini. Keren banget khan?! Ditunggu ya idenya. (TOP)

Ungu menerima piagam sebagai Duta GAUL (Gerakan Aksi Untuk Lingkungan)


Selasa (8/6) bertempat di Hotel Borobudur, Ungu menerima piagam sebagai Duta GAUL (Gerakan Aksi Untuk Lingkungan) bersama dengan Audy dari Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta. Mereka dipilih karena lagu “Indonesiaku” yang ada di dalam album Penguasa Hati dan Ungu sangat bisa mewakili masyarakat di usia antara 15-35 tahun (Cliquers), dan saat ini bisa di bilang band papan atas yang memiliki banyak fans, sehingga dapat membuat kampanye tersebut sampai ke target usia tersebut. Wah, selamat ya Ungu!

Slayer berwarna Ungu


Untuk mensosialisasikan program Basuh, Ungu menyisipkan sebuah slayer di dalam setiap album original Ungu yang berjudul Maha Besar. Slayer akan digunakan oleh personil Ungu saat mereka sedang manggung selama bulan puasa.

Makna yang terkandung di dalam slayer tersebut sangat dalam, dipakai di lengan sebelah kanan sebagai tanda kehormatan sekaligus simbol menyerukan semangat kebersamaan untuk saling tolong menolong.


Ayo gabung bersama Ungu, saling peduli dan saling berbagi!

Album Soundtrack Ungu Terbaru


Mau tahu project Ungu selanjutnya? Tanggal 4 & 5 Oktober lalu, Ungu sedang melakukan workshop sekaligus rekaman untuk sebuah album soundtrack yang akan dirilis bulan Desember 2009.

Uniknya, lagu yang dinyanyikan dan diaransemen oleh Ungu dibuat oleh Andrea Hirata. Andrea Hirata adalah penulis novel terkenal Laskar Pelangi. Sebagai tambahan informasi, film ini diangkat dari sebuah novel terkenal, disutradarai Riri Reza dan Mira Lesmana sebagai produser. Makin penasaran sama lagunya? Tunggu aja!

bottom banner UNGU FOTO SESI UNTUK COVER ALBUM RELIGI


Jakarta – Kamis (23/7) kemarin UNGU terlihat sibuk disebuah studio foto di daerah Menteng Jakarta Selatan. Ternyata mereka sedang melakukan foto sesi untuk persiapan cover album religi terbaru UNGU yang rencananya akan di release pertengahan bulan Agustus 2009 mendatang. Untuk foto kali ini, mereka menggunakan baju nuansa hitam dan abu-abu dengan model semi jubah membuat mereka tampak gagah.

‘Judul album religi Ungu kali ini adalah MAHA BESAR, diambil dari salah satu judul lagu yang di ciptakan Enda didalam album ini. Nah..untuk menerjemahkan kata ‘MAHA BESAR’ itu, akhirnya kita memilih tema ‘Sumber Kehidupan Manusia’, yaitu unsur air, matahari dan udara. Ketiga elemen ini melambangkan Kebesaran Tuhan”, ungkap Pasha ketika ditanya mengenai konsep cover album religi terbaru UNGU. ‘Tapi takut masuk angin nich, abis kita foto dikasih kipas angin yang cukup kenceng, biar jubahnya agak melayang...hehehe..”cerita Oncy menimbrung omongan Pasha.

Suasana foto sangat ceria dengan candaan Pasha dan Enda ditambah guyonan-guyonan dari Makki, Rowan dan Oncy sehingga foto sesi kemarin tidak terasa melelahkan. Kita nantikan saja hasil gaya personil UNGU di cover religi terbaru mereka nanti. (TOP)

Selasa, 01 Juni 2010

Album PENGUASA HATI


Band yang satu ini siapa yang tidak kenal dan album-albumnya selalu ditunggu-tunggu oleh banyak para Fansnya terutama wanita. Band Ungu yang sudah eksis mulai tahun 1999 ini sudah mengeluarkan Album Studio sebanyak 5 buah dan Album Religi sebanyak 3 buah dan juga mengisi 2 buah album Soundtrack rata-rata setiap lagu yang mereka bawakan selalu menjadi Hit’s di Indonesia dan Negara-negara tetangga seperti Malaysia

Album yang bertajuk “Penguasa Hati” ini memuat sekitar 12 lagu dan yang beberapa sudah dikenal banyak ditelinga para pendengar dan penggemar musik seperti single “Hampa Hatiku” yang dimana untuk pertama kalinya dlam single ini Ungu mengusung musik Pop Dangdut dan berduet dengan penyanyi dangdut yang sudah terkenal namanya yaitu Iis dahlia dan lagu ini langsung meledak di Pasaran musik Indonesia dan Malaysia.

Single kedua dari album “Penguasa Hati” ini yaitu “Dilema Cinta” dan lebih kedengaran mellow banget dan beda banget dengan single sebelumnya yang lebih Nge-beat, namun kekurangan Album ini kalu kita dengar sebagian lagunya adalah algu Mellow banget jadi bagi yang g terlalu suka lagu-lagu mellow dan terlalu cengeng bakal dijamin bosan dengan Album ini.

Secara keseluruhan album ini lumayanlah Gue kasih nilai 7,5 tu menurut gue yah karena, lagunya yang sebagian “cengeng’ dan g terlalu ada perubahan besar dalam album kelimanya ini. Tapi kalo untuk ngerasa diri lue para Ungu Qlickers pasti senang,dengan semua lagunya gue kasih Track List dan gue kasih tau situs mana yang nyediain lagu-lagu Ungu dalam “Penguasa Hati” ini.

  • Akulah Cintamu
  • Dilema Cinta
  • Hampa Hatiku ft Iis Dahlia n Munkee 7 Kurcaci
  • Ku Ingin Selamanya
  • Beri Aku Waktu
  • Kau Tahu
  • Indonesiaku
  • Yang Pertama
  • Luka Di Sini
  • Terang Dalam Gelapku
  • Badai Kini Berlalu
  • Penguasa Hati

Senin, 31 Mei 2010

Kejutan di Malam Penghargaan AMI Award


Bertempat di Balai Sarbini, tanggal 24 April 2009 lalu Ungu kembali mendapatkan sebuah kejutan yang membanggakan. Tanpa diduga, mereka mendapatkan penghargaan AMI AWARD sebagai grup band dengan perolehan Ring Back Tone (RBT) lagu terbanyak di-download. Lagu yang menghantarkan Ungu memperoleh penghargaan tersebut adalah lagu Dengan Nafasmu, salah satu hits dari album religi Aku dan Tuhanku yang di-rilis pada pertengahan tahun 2008. -Ini adalah sebuah kejutan, kami sama sekali tidak menyangka bisa memperoleh AMI AWARD malam ini.

Penghargaan ini merupakan suatu apresiasi sekaligus pemicu agar kami bisa terus berkarya lebih baik lagi. Untuk ini Ungu sangat berterimakasih kepada semua penggemar musik Indonesia di Tanah Air, khususnya kepada Cliquers yang selalu mendukung Ungu- ujar Pasha mewakili teman-temannya personil Ungu. (US)

SINGAPORE GEMPAR!


Tanggal 31 Oktober 2008 lalu, UNGU membuat gempar Esplanade Hall Singapore! Tempat yang memang biasa digunakan untuk berbagai exhibition internasional ini penuh dengan penggemar UNGU.

Untuk UNGU, ini adalah kedua kalinya mereka tampil di Singapore. Pertama kali di pertengahan 2007 lalu saat me-launching album Untukmu Selamanya. Ternyata respon masyarakat Singapore dan negara sekitarnya terhadap UNGU sangat besar, terbukti dengan tiket seharga SGD 55 untuk umum dan SGD 35 untuk pelajar, lebih dari 1500 tiket telah terjual satu bulan sebelumnya!

Malam itu, UNGU membawakan lagu-lagu mereka mulai dari album pertama sampai yang terbaru, seperti Bayang Semu, Tercipta Untukmu, Demi Waktu, Andai Ku Tahu, Dengan Nafasmu. Total 13 lagu dibawakan sepanjang 1,5 jam pertunjukkan.

Kita tunggu penampilan UNGU di negara lain. (tj)

UNGU BERSAING RAIH BAND NGETOP DI SMA 2009


SCTV Music Awards 2009 kembali digelar. Penyanyi solo dan grup band pun bersaing untuk memperoleh berbagai predikat di event penghargaan musik ini, salah satunya predikat Band Paling Ngetop 2009.

Tak ketinggalan UNGU pun dinominasikan untuk kategori Band Paling Ngetop dengan single Dengan Nafasmu. Single Dengan Nafasmu menjadi soundtrack sinetron religi Para Pencari Mu yang diproduksi dan diperankan sendiri oleh Dedy Mizwar serta grup Bajaj, sinetronnya sendiri sedang ditayang ulang oleh SCTV.

Kamu bisa ikut mendukung UNGU dengan cara ketik SMA19 kirim ke 7288. Ayo bantu UNGU kembali meraih predikat sebagai Band Paling Ngetop di SCTV Music Awards 2009. (TOP)

bottom banner Ungu dan ST12 Mengudara di beberapa Radio Bandung!


Hallo Bandung! Ingin lebih dekat dengan Ungu dan ST12 favorit kamu? Kali ini kamu bakal terus bisa dengar atau request lagu favorit kamu di radio kesayangan yang ada di Bandung. Penasaran dengan berita terbaru mengenai mereka? Menjadi orang pertama yang tahu lagu terbaru milik Ungu dan ST12? Pas banget kalau kamu langsung tune in di radio-radio yang ada di bawah ini.

ST12 di Radio Cosmo 101.9 FM Bandung
Program COSMO STSETIA
Setiap hari Kamis, 20.00 – 21.00 WIB

ST12 di Radio Dahlia 101.5 FM Bandung
Program KONTAK POP INDONESIA ST12
Setiap hari Selasa 20.00 – 22.00 WIB

ST12 di Radio OB 100.8 FM Cimahi
Program MUSIK BOX ST12
Setiap hari Jumat 18.00 – 20.00 WIB

Ungu di Radio Dahlia 101.5 FM Bandung
Program KONTAK POP INDONESIA BARENG UNGU
Setiap hari Kamis 20.00 – 22.00 WIB

Selain itu, Radio Dahlia dan Radio OB Cimahi juga menjadi radio official untuk pendaftaran STSETIA . Sedangkan pendaftaran untuk Ungu Cliquers juga bisa dilakukan di Radio Dahlia FM dan Radio Cirebon FM. Jadi tunggu apalagi? Tune in terus di radio kesayangan kamu agar lebih dekat dengan Ungu dan ST12!

Mega Konser Hampa Hatiku di RCTI


Setelah sukses dengan berbagai penampilan panggung sebelumnya, Ungu kembali menggelar sebuah konser dengan judul Mega Konser Hampa Hatiku.

Acara disiarkan langsung oleh RCTI dari Dome, Ancol, Jakarta Diakui oleh Ungu dan semua yang terlibat, Mega Konser tersebut merupakan sebuah perhelatan spesial Ungu dengan kemasan panggung megah. Selain itu, Mega Konser tersebut juga dimeriahkan dengan bintang tamu, seperti Ariel Peterpan, Dewi-Dewi, dan Kuburan Band. (US)

Ungu Merilis Album Religi bertajuk Maha Besar


Maha Besar adalah album religi Ungu keempat, berisi tiga lagu baru: Hanya Kau (yang diciptakan oleh Enda), Dia Maha Sempurna (diciptakan Pasha) – yang merupakan single pertama dan Maha Besar (diciptakan Pasha dan Enda).

Konsep pemilihan cover album yang didominasi warna kuning kehijauan merupakan penjabaran dari sumber kehidupan manusia yang diberikan Tuhan untuk membantu manusia, yaitu: matahari, air dan udara.

Di album ini juga terdapat CD interactive yang berisi menu eksklusif mengenai Ungu, apabila CD diputar di computer. Menu eksklusif tersebut meliputi:
1. Behind the scene pembuatan album
2. Gallery (incl. wallpaper Ungu)
3. Lirik & Chord lagu
4. Perjalanan Album Religi
5. Cliquers: Fans Club Ungu (incl. formulir pendaftaran)

Dan… ada bonus slayer keren khusus untuk kamu yang membeli CD originalnya. Jadi tunggu apalagi? Buruan beli, hanya Rp. 25.000 (CD) dan Rp. 16.000 (cassette).

Minggu, 30 Mei 2010

UnGu (perjalanan ungu sbg anak band)

Alkisah tahun 1996, ada segerombolan anak muda sedang iseng-iseng berkumpul di sebuah studio di bilangan Tebet. Awalnya mereka datang dengan band-nya masing-masing, tapi karena sering ketemu, jadilah mereka sering ngobrol sampe nge-jam bareng. Acara nge-jam bareng ini nggak berakhir di studio latihan aja, tapi juga ke panggung-panggung 17an dan pensi-2 sekolah di seputaran Tebet. Namanya band manggung, musti punya nama dong jadilah Ungu. Kenapa Ungu? Kenapa nggak? (ini jawaban paling standard dari mereka kalau ditanya kenapa namanya Ungu). Yang jelas sih mereka mencari nama yang sederhana dan mudah diingat.

Setelah berkarir di seputaran Tebet, mulailah tawaran-tawaran manggung berdatangan sampai akhirnya personil Ungu berguguran karena dibajak band lain lah, karena harus kuliah lah dan sebagainya. Proses gonta ganti personil ini berlanjut cukup lama dan cukup sering. Sekitar sembilang kali kurang lebih. Salah satu mantan personil yang sekarang dikenal sebagai penyanyi solo adalah Ariyo, sebelum bergabung dengan SOG (Iya! Ariyo yang itu!)

Sejak awal manggung, Ungu sudah mulai membawakan lagu2nya sendiri. Mulailah beberapa orang terdekat mereka menyarankan agar mereka mencoba menawarkan lagu2 tersebut ke perusahaan recording untuk bikin album. Pada tahun 2000, Ungu ditawarin untuk mengisi sebuah album kompilasi di Warner Music Indonesia. Bersama Lakuna, Borneo, Piknik dan Energy (bukan Energy yang dari Taiwan itu yah!) masing-masing menyumbangkan dua buah lagu untuk album kompilasi KLIK. Dua lagu Ungu judulnya Hasrat dan Bunga. Saat kompilasi ini pun personil Ungu belum seperti komposisi saat ini.

Punya dua lagu dalam album kompilasi ternyata jadi pemicu mereka untuk bikin lagu lebih banyak lagi dan berharap dapat membuat album penuh. Setelah muter-muterin ibukota yang kejam ini untuk mencoba memperdengarkan lagu-lagu mereka ke berbagai label, akhirnya mereka bertemu sekelompok orang yang menamakan dirinya BAR & Co. BAR & Co. ini tertarik pada materi lagu Ungu dan bersedia menjadi Producer untuk album penuh Ungu dan akhirnya nyangkutlah Ungu di Hemaswara/Musica Group.

Setelah proses yang panjang dalam rekaman dan bahkan harus kembali kehilangan personil, album pertama Ungu dirilis tanggal 6 Juli 2002. Album yang diberi judul Laguku ini mengemas 12 lagu yang bervariasi. Begitu seriusnya mereka ingin tampil total, Ungu meminta Mas Sawung Jabo untuk membuatkan aransemen untuk strings section yang kemudian digarap oleh Banyu Mili, strings section dari Jogjakarta.

Nggak disangka juga bahwa single pertama, Bayang Semu, yang juga jadi soundtrack sinetron ABG, membawa Ungu ke berbagai kota di Indonesia untuk mengadakan live performance. Sejak album itu beredar, Ungu sudah tampil di hampir 100 panggung di seluruh Indonesia.

Perjalanan tour mereka nikmati benar, tapi nggak kerasa juga bahwa deadline album kedua semakin dekat. Sambil tour, ntah di bis, di pesawat, maupun di kapal ferry, Ungu nyempetin genjreng-genjreng untuk bikin lagu. Curhatan-curhatan ala cowok pun bisa jadi inspirasi lagu. Gak bisa dipungkiri, seringnya mereka pergi keluar kota membuat beberapa orang diantaranya jadi diputusin pacarnya. Sedih memang, tapi itu jadi sumber inspirasi yang gak ada habisnya.

Oya, inget dong kalo dulu Ungu berempat. Nah, karena setiap manggung Ungus elalu butuh gitaris tambahan, maka ada beberapa orang gitaris yang pernah mengisi kekosongan itu, sebut saja Ari Rasa dan Onci eks Funky Kopral. Ntah sama gilanya atau karena memang selera musiknya sejalan, akhirnya Onci meng-iyakan waktu ditawari untuk bergabung sebagai anggota kelima Ungu.

Kalau proses rekaman album pertama cukup panjang, maka proses rekaman album kedua Ungu bisa dibilang sangat singkat. Cuma dalam waktu 3 minggu semua materi sudah harus kelar diaransemen dan direkam. Kerja keras? Iya banget! Ungu jadi sering tidur di Hijau studio di bilangan Radio Dalam dan telat makan. Efeknya? Jangan ditanya... beberapa dari mereka langsung terkapar sakit. (Hmm.. masih lumayan gak sempet ada yg masuk rumah sakit kayak Pasha waktu rekaman album pertama).

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu tiba. Kelar juga album kedua ini dan diberi judul sesuai harapan mereka, (menuju) Tempat Terindah. Masih nggak pelit, tetep ngasih 12 lagu. Malah di kemasan CD ada bonus versi akustik lagu Suara Hati dan VCD behind the scene making the video single pertama di album ini, Karena Dia Kamu.

Apa bedanya dengan album pertama? Kamu yang tentukan! Selamat menikmati musik Ungu.....

Sabtu, 29 Mei 2010

Pemenang SCTV Music Awards 2010

Pemenang SCTV Music Awards 2010. Untuk ke-8 kalinya, SCTV Music Awards akan digelar. Yang spesial kali ini akan apa penghargaan untuk personel band terfavorit. Mulai dari vokalis, gitaris, bassis, drummer hingga kibordis.

Tentu saja yang akan menentukan siapa pemenangan adalah dari polling SMs yang dirikimkan para penonton. Panitia telah memilih beberapa nama musisi untuk masuk dalam nominasi yang disediakan.




Para nominator adalah Afgan, Agnes Monica, Armada, Derby, d'Masiv, Ello, Geisha, Goliath, Hijau Daun, Kotak, Lyla, Nindy, Pasto, Ridho Rhoma, Rossa, Salju, The Virgin, Ungu, Vierra dan Wali. Polling akan dilakukan pada 29 Maret hingga 3 Mei 2010.

Dikutip dalam rilis resmi SCTV Music Awards, Sabtu (20/3/2010) pemilihan nominator berdasarkan dari pencapaian angka penjualan album dan RBT minimal 2 juta kopi. Sementara untuk duo atau grup haruslah mencapai 1 juta kopi sepanjang tahun 2009. Acara final akan ditetapkan kemudian pada bulan Mei mendatang.

Beragam nominasi yang bisa dikantongi para nominator adalah:

* Album Pop Solo Pria
* Album Pop Solo Pria Wanita
* Album Pop duo/band
* Album Pendatang Baru Solo
* Album Pendatang Baru Duo/Band
* Lagu Paling Ngetop
* Special Award
* Penyanyi Band Favorit
* Pemain Gitar Favorit
* Pemain Bass Favorit
* Pemain Drum Favorit
* Pemain Kibord Favorit


Pemenang SCTV Music Awards 2010
* Album Pop Solo Pria : Afgan
* Album Pop Solo Wanita : Rossa
* Album Pop Duo/Band : Wali Band
* Album Pendatang Baru Solo : Ridho Irama
* Album Pendatang Baru Duo/Group : The Virgin
* Lagu Paling Ngetop : Baik-Baik Saja - Wali


Special Awards
* Penyanyi Band Favorit : Pasha Ungu
* Pemain Gitar Favorit : Mitha The Virgin
* Pemain Bass Favorit : Dennis Lyla
* Pemain Drum Favorit : Posan Kotak Band
* Pemain Keyboard Favorit : Kevin Vierra

Rabu, 26 Mei 2010

Album Baru, Ungu Duet dengan Iis Dahlia

"Kita ingin tampil lebih berbeda saja di album ini,' ucap Pasha.

Dalam album barunya, grup band Ungu membuat kejutan. Ungu membuat lagu yang bernuansakan musik dangdut. Pada lagu itu, Ungu berduet dengan Iis Dahlia.

"Kita ingin tampil lebih berbeda saja di album ini. Di album ini memang musiknya lebih berwarna-warni," ucap Pasha, vokalis Ungu saat ditemui di Kamasutra, Hotel Crowne, Jakarta Selatan, Rabu 29 April 2009.

Ungu dan Iis Dahlia duet dalam lagu berjudul 'Hampa Hatiku'. Lagu ini diciptakan oleh Pasha. Duda keren ini mengatakan pada saat mnecipta lagu itu dirinya memang sempat mengalami kesulitan.

"Cukup lama juga sih prosesnya bikin lagu ini. Sekitar dua jam gitu. Kalau buat bikin lagu waktu segitu cukup lama," papar pria berkacamata ini.

Selain lagu ciptaan Pasha, Enda dan Onci juga tak lupa menciptakan lagu untuk album terbaru band yang populer lewat lagu "Demi Waktu' ini. Bahkan, Enda yang biasanya pegang gitar, di album baru yang bertajuk "Penguasa Hati' ini ikut pamer suara.

Enda menyanyikan lagu ciptaanya sendiri berjudul 'Badai Kini Berlalu'. Enda mengaku sempat salah tingkah ketika harus tampil menyanyi di depan banyak orang.

"Giliran gue nyanyi, di kasih kesempatan yang pertama. Gue nervous banget," ungkapnya.

Ungu berharap di album barunya kali ini bisa meraih sukses seperti album-album sebelumnya. Apalagi, mereka menciptakan inovasi baru dalam album ini.

"Kita harus tetap optimis. Kita yakin musik kita diterima dengan baik," tandas Pasha.

Pasha 'Ungu' Cuek Nyanyi Dangdut

Agar berbeda dari band lain, Ungu menghadirkan musik berbau dangdut dalam album barunya.

Grup band Ungu membuat gebrakan baru dalam karier musik mereka. Di album terbaru, band yang tengah naik daun ini menghadirkan lagu yang musiknya berirama dangdut. Pasha santai menyanyikan lagu itu.

"Ini inovasi terbaru dari Ungu. Kita bikin musik dangdut tapi tidak murni karena masih ada rapnya. Pokoknya lengkap deh," ucap Pasha saat ditemui di Kamasutra, Hotel Crowne, Jakarta Selatan, Rabu 29 April 2009.

Dilagu berjudul 'Hampa Hatiku' itu, Pasha tidak nyanyi sendiri. Dia berduet dengan pedangdut IIs Dahlia. Pasha merasa enjoy menyanyikan lagu yang berbau dangdut tersebut.

Duda keren ini juga tidak merasa risih atau terbebani saat menyanyikan lagu itu. Dia tidak merasa Ungu akan ditinggalkan penggemarnya gara-gara lagu tersebut.

"Justru perubahan ini juga yang minta dari fans-fans kita," paparnya.

Musik baru ala Ungu itu mendapat dukungan dari Rossa. Penyanyi yang sedang tertimpa gosip cerai ini sangat mendukung langkah Ungu menyanyikan lagu yang berirama dangdut.

"Musisi memang harus ada gila-gilanya. Dan musisi juga harus berani menggebrak pasar," kata penyanyi yang akrab disapa Ocha ini.

Pasha merasa puas dengan album baru Ungu yang sekarang ini. Mereka pun berharap album ini akan sukses seperti album-album sebelumnya.