BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 15 Mei 2010

Ungu Band Berpisah dari Manajemenya

Ungu Band Berpisah dari Manajemenya

Ungu band yang album pertamanya Laguku sukses meraih platinum ini, kabarnya memilih "bercerai" dengan BAR, manajemen yang selama ini mengatur semua jadual dan program Ungu.

Yang mengagetkan, keputusan ini terhitung mendadak. Malah kabarnya, personil Ungu juga langsung membawa truk dan mengangkut semua peralatan band-nya dari kantor BAR di daerah Cipiang, Jakarta.

Beberapa versi menyebutkan, BAR dianggap tidak bisa "menyejahterakan" Ungu. Tapi versi lain menyebut, Ungu merasa sudah bisa jalan sendiri dengan manajemen yang [mungkin] akan mereka bentuk sendiri.

Menurut Tembang.com, Pasha, vokalis, mengaku tidak ada persoalan apa-apa dengan BAR. "Apa yang kita lakukan sudah lewat persetujuan bersama kok," imbuh cowok yang baru saja menjadi ayah seorang anak ini ketika dikontak lewat telpon. "Mengapa cabut, karena Ungu melihat BAR sekarang sudah mulai sibuk dengan record company, jadi mengapa tidak kita coba jalan sendiri," imbuhnya.

Menurut ayah muda asal Palu ini, sambil berbenah, untuk sementara UnguM akan vakum beberapa saat. "Memang sebenarnya ada beberapa prinsip yang kita sudah tidak sejalan dengan BAR," ucapnya cowok asal Donggala, Palu ini. Sayang Pasha menolak menyebutkan prinisp-prinsip apa yang tidak sejalan itu. Pasha menolak menjawab, apakah ada persoalan keuangan seperti kasus manajer artis lainnya.

Sementara Makki, basis dan personil paling senior di Ungu memberi penjelasan yang senada dengan Pasha. "Saya melihat, BAR mulai melebarkan bisnisnya dan juga memegang dua artis baru dari Jakarta dan Surabaya. Nah, hal itu kan perlu waktu yang lebih karena kita pernah mengalami juga. Lalu kita kepikiran mengapa tidak mencoba untuk jalan sendiri saja," jelas cowok yang baru saja mengakhiri masa lajangnya ini.

Makki menjelaskan, sekarang hubungan BAR dan Ungu murni bisnis saja. Makki [lagi-lagi] juga menolak menjawab pertanyaan apakah ada persoalan keuangan di balik semua ini. "Nantilah saya akan jelaskan semua kalau saya sudah balik ke Jakarta," elaknya.

Sementara R. Nungky Surya Wijaya, business manager BAR, yang selama ini mengurus segala keperluan Ungu menjelaskan, sebenarnya persoalan ada band baru yang dihandel oleh BAR sudah pernah dibicarakan. "Artinya, kita secara profesional masih bisa mengolahnya bersama Ungu. Kalau recording company memang ibarat anak sekolah, kita ingin naik kelas, tapi bukan berarti mengabaikan yang sudah ada sebelumya," ucap jebolan Hukum Universitas Trisakti.

Nungky menambahkan, secara profesional hubungan Ungu dan BAR pure sekarang bisnis saja. "Kita tidak lagi terlibat dalam proses rekaman atau recording," imbuhnya. Dalam istilah Ica Marica, public relations BAR, Ungu sudah cukup dewasa untuk berjalan sendiri."Yang jelas, kita sama-sama kaget dengan kejadian ini," jelas Nungky lagi. Sekedar informasi, BAR sebenarnya terhitung ikut membesarkan Ungu sampai dikenal seperti sekarang. Lantaran, dari awal Ungu, mereka terlibat dalam proses pembentukan karakter Ungu, selain sebagai produser.

Sayangnya, informasi lain yang masuk ke meja redaksi, proses pengunduran diri Ungu dari manajemennya, terasa kurang elegan. Pasalnya, selain terkesan mendadak, personil Ungu juga langsung mengusung semua peralatannya, "Tentu saja mengagetkan kita, karena mereka tidak konfirmasi sebelumnya," jelas Ica Marica lagi. Satu babak sudah dilewati. Kini babak baru dihadapi oleh Ungu dan [mantan] manajemennya.




Ungu Memilih 'Suara Hati' Sebagai Single Kedua


ebagai single kedua dari album keduanya, Tempat Terindah, grup band Ungu memilih lagu bertajuk Suara Hati. Single ini dipilih berdasarkan survei yang dilakukan kepada para fans mereka yang tersebar di berbagai pelosok tanah air.

Masih seperti single pertamanya Karena Dia Kamu, single kedua ini juga bercerita tentang cinta. "Cinta itu nggak ada habisnya. Selalu ada aja cerita yang bisa dijadikan lagu," ujar Enda yang menciptakan lagu tersebut.

Namun dalam segi irama, single keduanya ini jauh berbeda dengan single pertama yang berirama cepat. Suara Hati menawarkan lagu dengan middle beat dan chord yang simpel. Seperti diungkapkan oleh Krisna J. Sadrach, "Suara Hati ini lagu yang sederhana, jujur, halus dan mengalir santai".

Sementara bagi Anda yang memiliki CD album kedua ini, Suara Hati terdiri dari versi full band dan versi akustik.

Sejak dirilisnya album kedua pada Desember 2003 lalu, penjualannya telah mencapai 80.000 (delapan puluh ribu) kopi. Jumlah yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan album pertama yang 'telah' mendapatkan platinum (150.000 kopi) dalam hitungan waktu satu setengah tahun.

0 komentar: