BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 04 Februari 2010

August 2, 2004

Sebuah truk thriller meluncur di kawasan Semanggi. Di atasnya sekelompok anak muda berpenampilan ala rocker masa kini sedang beraksi. Ulah mereka segera menyita perhatian masyarakat yang ada di sekitar lokasi dan langsung memacetkan jalan. Namun mereka tidak peduli. Sampai akhirnya sejumlah petugas polisi datang dan mereka pun diamankan.

istimewa-Ungu

Jangan khawatir. Adegan itu hanyalah bagian dari rekaman video klip singel Karena Dia Kamu, singel perdana album Tempat Terindah dari kelompok Ungu. Video klip tersebut merupakan garapan rumah produksi Paralel/BAR yang menaungi manajemen Ungu. Hal lain yang menarik, video klip yang mengambil lokasi di tiga titik pusat keramaian Jakarta dengan menggunakan sistem one take only dan tujuh kamera itu memakan biaya sekitar Rp 100 juta.

Sungguh bukan angka yang kecil. Tetapi Ungu tidak peduli. Pasalnya ini merupakan satu dari sekian obsesi mereka dalam menapakkan kaki di dunia musik. Apalagi upaya tersebut merupakan kesempatan untuk mengibarkan nama Ungu ke jajaran puncak band pop di Tanah Air.

Kelompok yang diusungPasha (vokal), Enda (gitar), Onci (gitar), Makki (bas), dan Rowman (dram) itu sejak 1996 memang sedang naik daun. Terbukti album debut Laguku yang menelurkan hit Bayang Semu dan Jangan Siakan berhasil mencetak angka penjualan lebih dari 150.000 kopi. Untuk itu, perusahaan rekaman Hemaswara/Musica Grup yang memayungi Ungu memberikan penghargaan Platinum kepada mereka, awal bulan Januri lalu.

Semua itu, bagi Ungu, sebuah kebanggaan sekaligus beban. "Penghargaan ini menggembirakan sekaligus beban bagi kami untuk menjadi lebih baik lagi," ucap Pasha kepada Pembaruan saat menerima penghargaan tersebut belum lama ini di Jakarta.

Ungu memulai langkahnya sejak 1996, dengan personel lengkap tentu minus Onci. Awalnya hanya sekumpulan anak muda yang ingin menyalurkan ide dan kreativitas lewat musik. Masing-masing memiliki ciri sendiri.

Seperti Endah yang menonjolkan alternative dan heavy rock, sementara Makki lebih mengaksentuasikan groove yang kental. Sedangkan Rowman yang wajahnya mirip Bimbim Slank dan Pasha yang vokalis senang nge-rock. Perlahan mereka mulai mencoba menyatukan selera pada jalur pop.

Butuh waktu tiga tahun untuk membawa nama Ungu ke jajaran pendatang baru musisi Indonesia. Nama mereka mulai dikenal ketika lagu Bayang Semu menjadi soundtrack sinetron ABG. Sukses itu berlanjut dengan lagu Jangan Siakan menjadi soundtrack sinetron Tanpa Saksi Mata. Akhirnya perusahaan rekaman Hameswara Musica Grup menarik mereka dan melahirkan album perdana Laguku.

Semenjak itu jadwal tur mereka langsung padat. Bahkan setelah mereka meluncurkan singel Jika Itu Yang Terbaik konser mereka selalu dipadati sekitar 10.000 penonton. Hal itu ternyata membakar semangat Ungu. "Masukan dari berbagai pihak terutama penonton pertunjukan telah mendorong kami untuk terus bekarya," ucap Pasha. Sesudah itu mereka sempat menggelar tur di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

Sejumlah musisi senior juga memberikan dukungan. Seperti Indra Q dari BIP yang menyebutkan kesederhanaan lirik, pengulangan melodi chorus menjadi kekuatan besar Ungu. "Cara mereka meramu lagu dengan beat yang mudah diingat sudah menjadi modal awal yang baik dan patut untuk dikembangkan," kata Indra. Dukungan juga datang dari gitaris Padi, Piyu. "Masih banyak harapan yang bisa dicapai Ungu dalam mencari karakter sebuah band dalam album kedua ini," ucapnya.

Kotak

Mereka juga tidak puas dengan sukses tersebut. Hal itu dibuktikan lewat proses album kedua yang pengerjaannya memakan waktu enam bulan. Dari 12 lagu yang ditawarkan dalam album terbaru ini, Ungu masih berbicara tentang cinta dan kehidupan. Hanya, dari sisi musikalitas, mereka sedikit berubah.

Kemasan mereka kini berpijak pada pop-rock. Singel pertama Karena Dia Kamu, sebuah lagu dengan beat cepat dan kental dengan distorsi rock. Perubahan itu dilakukan Ungu secara sadar. "Kami mengalir bebas saja. Ketika kata hati membawa kami pada materi yang lebih keras, kami mengikuti saja. Tidak ada yang dibuat-buat," ucap Makki menegaskan.

Perubahan itu sempat membuat Handi Santoso, produser Ungu, khawatir. "Saya khawatir posisi mereka akan berubah di mata penggemar. Tetapi ternyata mereka mampu membuktikan kepada saya bahwa mereka mampu dan punya keyakinan untuk maju. Saya bangga akan itu," ucapnya. Keyakinan itu ditunjukkan dengan memberikan kebebasan sepenuhnya pada Ungu dalam pengerjaan album kedua mereka. Termasuk proses kreativitas video klip di atas.

Perubahan warna musik diakui para personel Ungu juga akibat pengaruh perubahan formasi dalam tubuh Ungu. Pasalnya posisi gitaris sekarang diperkuat Onci. Mantan gitaris Funky Kopral ini diakui rekan-rekannya mempertajam nuansa rock di Ungu.

"Kami tampil dengan warna musik pop rock, karena memang warna musik ini sangat dominan di antara personel Ungu. Apalagi ditambah dengan kehadiran Onci," ucap Endah.

Kekasih penyanyi Mozza itu mengaku mendapat energi baru dengan tampilnya dua gitar. Tentu pilihan pada Onci itu tidak dijatuhkan dengan mudah. Sempat ada audisi pada beberapa gitaris. "Kami mencari kecocokan komunikasi dan visi yang sama dan itu didapatkan pada Onci," ujarnya. Hal senada juga diungkapkan Pasha. Sebagai vokalis, dia mengaku tidak mengalami kesulitan ketika warna musik Ungu berubah keras.

"Sejak awal kami tidak berusaha untuk menempatkan diri pada kotak musik tertentu. Kami ingin bebas mengungkapkan perasaan tanpa harus terikat. Bisa saja di album pertama kami pop, kini kami nge-rock dan nanti jadi jazz. Kami mengalir saja," kata Pasha. Kebebasan itu yang diharapkan akan membawa mereka semakin dewasa.

0 komentar: